z

Sabtu, 11 Juni 2016

MENDENGAR DAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR CERITA RAKYAT

MENDENGAR DAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR CERITA RAKYAT

A.    Unsur-unsur intrinsik dalam cerita
Di dalam sebuah cerita pasti terdapat unsur-unsur cerita seperti alur, tokoh, watak, latar, dan amanat.
1.      Tokoh adalah pelaku yang terdapat dalam cerita.
Dalam cerita ada beberapa jenis tokoh, yaitu:
a.       Tokoh utama: yaitu tokoh yang menjadi inti dalam cerita tersebut. Tokoh utama di bagi 2 yaitu tokoh protagonis dan antagonis
b.      Tokoh pendamping : yaitu tokoh yang mendampingi tokoh utama.
c.       Figuran : tokoh yang menjadi pelengkap sebuah cerita saja.
2.      Watak atau karakter merupakan sifat dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Watak dalam cerita ada beberapa macam, yaitu:
a.       Protagonis       : baik
b.      Antagonis        : jahat
c.       Tritagonis        : Penengah
3.      Latar atau setting merupakan keterangan tentang waktu, suasana, dan tempat dalam cerita. Setting cerita ada beberapa macam, yaitu:
a.       Latar tempat : tempat terjadinya cerita
b.      Latar waktu     : waktu terjadinya cerita
c.       Latar Keadaan : keadaan ketika cerita berlangsung
4.      Plot / alur cerita adalah jalan cerita yang digunakan. Alur cerita ada beberapa macam, yaitu:
a.       Alur maju : berawal dari perkenalan – konflik – klimaks dan penyelesaian
b.      Alur mundur yaitu kebalikan dari alur maju
c.       Alor campuran : campuran dari alur  maju dan mundur
5.      Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui cerita tersebut.

Petani yang Baik Hati
Di sebuah desa hiduplah seorang petani. Ia bekerja sejak selesai Subuh dan pulang saat matahari mulai terbenam. Ia giat mengerjakan sawah dan ladangnya.
Ketika bekerja Pak tani tidak pernah mengeluh. Ia ingin membahagiakan keluarganya. Berkat ketekunan Pak Tani, hasil panennya sangat melimpah.
Selain bertani, Pak tani juga memelihara sepasang itik. Itik-itik itu diberi makan dengan teratur sehingga badannya gemuk-gemuk. Tiap hari itik Pak Tani bertelur. Telur itu sebagian dijual, dan sebagian ditetaskan. Uang hasil penjualan telur digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
 Suatu hari, hasil panen Pak Tani tidak terlalu bagus. Karena padi-padinya banyak dimakan tikus. Akibatnya penghasilan Pak Tani berkurang drastis. Di rumah tidak ada lauk lagi. Kemudian istri Pak Tani berniat untuk menjual itik-itik mereka. “Kita jual saja itik kita, Pak. Uangnya dapat kita gunakan untuk membeli lauk pauk. Kasihan anak-anak, mereka tidak punya lauk pauk untuk makan,” kata istri Pak Tani.
Pak Tani tidak setuju dengan pendapat istrinya. “Aku
tidak akan menjual itik ini, Bu! Lagipula kita masih bisa mendapat lauk dari telur-telur yang dihasilkan itik ini. Dengan begitu kita tidak perlu menjual itik ini, jika anak- anak bosan dengan telur, tukarkan saja telur-telur ini dengan lauk yang mereka inginkan,” kata Pak Tani.
Akhirnya, itik-itik itu tidak jadi dijual. Keesokan harinya seperti biasa, Pak Tani dan istrinya mengambil telur-telur itik.
Alangkah kagetnya mereka ketika mendapati telur-telur itik itu berubah menjadi emas. Emas-emas itu keluar dari tubuh itik. Mereka sangat bahagia. Emas-emas itu ditukarkan dengan kebutuhan hidup mereka.
Sekarang Pak Tani tidak lagi kekurangan. Ia menjadi seorang yang kaya raya di desanya. Meskipun sudah menjadi orang kaya, Pak Tani dan keluarganya tidak
sombong. Ia membantu orang-orang yang memerlukan bantuan. Tetangga-tetangga Pak Tani segan pada sikap Pak Tani dan keluarganya.

Marilah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1.      Kapan Pak Tani mulai bekerja?
2.      Kenapa hasil panen Pak Tani tidak terlalu bagus?
3.      Setujukah Pak Tani dengan pendapat istrinya yang ingin menjual itik-itiknya?
4.      Kenapa Pak Tani sangat gembira ketika melihat itik di kandang?
5.      Bagaimana sikap Pak Tani setelah menjadi orang kaya?

Tugas 3
1.      Isilah tabel berikut ini!
2.      Cerita kembali cerita di atas dengan runtut dan bahasa yang mudah di pahami.
B.     Ungkapan (Idiom)
Ungkapan atau idiom adalah gabungan dari beberapa kata yang membentuk arti baru dan berbeda dengan makna asal katanya.

Contoh :
Panjang tangan            : suka mencuri
Muka tebal                  : tak tahu malu
Besar kepala                : sombong
Panas hati                    : Marah
Perut karet                   : tak pernah kenyang

Tugas !
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan-ungkapan di atas !
1.      Panjang tangan
Jawab ..................................................................... ................................................................................................................................................................
2.      Muka tebal
Jawab ..................................................................... ................................................................................................................................................................
3.      Besar kepala
Jawab ..................................................................... ................................................................................................................................................................
4.      Panas hati
Jawab ..................................................................... ................................................................................................................................................................
5.      Perut karet
Jawab ..................................................................... ................................................................................................................................................................
sumber: http://serietno.blogspot.co.id/2013/02/bahasa-indonesia-mendengar-dan.html

Tidak ada komentar: