z

Selasa, 17 Maret 2015

Tugas ke-1 Teori Oranisasi Umum 2


PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

            Tahukah anda berapa jumlah manusia saat ini?  Menurut data, saat ini ada lebih dari 7 miliar manusia, dan mungkin akan bertambah angkanya di waktu yang akan datang. 7 miliar lebih manusia, hidup berdampingan dan saling " berinteraksi " satu sama lain.    
            Diantara bentuk-bentuk interaksi, komunikasi adalah salah satu yang paling sering dilakukan. Mulai dari komunikasi antara seseorang dengan orang lainnya, hingga tingkat komunikasi yang lebih kompleks. Misalkan dalam suatu organisasi, komunikasi memiliki peran di dalamnya. Apakah sebenarnya komunikasi itu? Bagaimana peran komunikasi dalam suatu organisasi?

PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI

            Komunikasi mengandung makna ‘bersama-sama’ (common). Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan dan pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna ‘umum’ atau ‘bersama-sama’.
            Telah banyak definisi yang dikembangkan oleh para ahli komunikasi. Namun jika dicermati, belum ada definisi yang baku tentang komunikasi, karena masing-masing ahli mendefinisikan komunikasi sesuai dengan pandangan dan fokus kajian mereka. ‘Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal,  tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi’ (Shannon dan Weaver: 1949).
             Definisi di atas tentu tidak dapat mewakili semua pendapat yang dibuat oleh para ahli, namun dapat mewakili pengertian komunikasi secara umum. Bahwa komunikasi tidak terbatas pada komunikasi verbal (lisan, tulisan, dsb), tapi juga non verbal (sentuhan, gerakan tubuh, dsb). Dapat terjadi secara tidak sadar dan spontan, dimana pun dan kapan pun, serta menggunakan sesuatu yang tidak kita sadari dapat dijadikan media dalam berkomunikasi.
            Dapat dikatakan bahwa komunikasi menjadi bagian dari kehidupan manusia yang pada hakikatnya sebagai makhluk sosial. Melekatnya komunikasi pada proses interakasi kehidupan sehari-hari membuatnya begitu penting. Tanpa komunikasi, interakasi tidak akan terjadi. Komunikasi akan terus-menerus terjadi dan berlangsung secara dinamis dalam kehidupan. Tanpa komunikasi, maksud atau tujuan seseorang tidak akan tersampaikan kepada orang lain.

JENIS KOMUNIKASI

1.      Komunikasi menurut cara penyampaian
Menurut cara penyampaian informasinya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan.
b. Komunikasi Tertulis.

2.      Komunikasi menurut kelangsungannya
Menurut kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Langsung
b. Komunikasi Tidak Langsung

3.      Komunikasi menurut perilaku
Menurut perilakunya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
c. Komunikasi Nonformal

4.      Komunikasi menurut maksud komunikasi
Komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator, maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Pidato
b. Ceramah
c. Memberi prasaran
d. Wawancara
e. Memberi perintah atau tugas

5.      Komunikasi menurut ruang lingkup
Menurut ruang lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Internal.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
- Komunikasi Vertikal
- Komunikasi Horisontal
- Komunikasi Diagonal
b. Komunikasi Eksternal

6.      Komunikasi menurut aliran informasi
Menurut aliran informasinya, komunikasi dapat dibedakan menjadi:
a. Komunikasi satu arah ( simplex )
b. Komunikasi dua arah ( duplex )
c. Komunikasi ke atas
d. Komunikasi ke bawah
e. Komunikasi ke samping

7.      Komunikasi menurut jaringan kerja
Menurut jaringan kerjanya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi jaringan kerja rantai
b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran
c. Komunikasi jaringan bintang

8.      Komunikasi menurut peranan individu
Menurut peranan individu, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
b. Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
c. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.

9.      Komunikasi menurut jumlah yang berkomunikasi
Menurut jumlah orang yang berkomunikasi, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Intrapersonal
b. Komunikasi Perseorangan (Interpersonal/antarpribadi)

10.  Dari segi kemasan pesan
Menurut segi kemasannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal

PROSES KOMUNIKASI

            Komunikasi sebagai suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaian satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. 

Model proses komunikasi menurut Shannon dan Weaver (1949), mengarahkan ilmu komunikasi ke arah pemanfaatan teknologi. Meliputi serial dari delapan unsur suatu proses komunikasi yang masing-masing dapat dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan, yaitu:
1. Source; sumber informasi
2. Message; suatu maksud yang dikirim sumber ke penerima
3. Transmitter; sesuatu (alat, benda, dll) yang digunakan untuk menangkap pesan
4. Signal; sesuatu yang mengalir melaluui saluran
5. Saluran; “tempat” lewatnya sinyal
6. Noise; gangguan yang menghambat transmisi
7. Receiver; penerima
8. Destination; tujuan

KOMUNIKASI EFKTIF

            Komunikasi yang baik pada dasarnya adalah komunikasi yang efektif. Sedangkan komunikasi yang efektif pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang mengasilkan respons sesuai dengan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi yang efektif menimbulkan 5 hal, yaitu;
1. Pengertian; artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator.
2. Kesenangan; tidak semua komunikasi ditunjukan untuk menyampaikan infomasi dan membentuk pengertian. Misalnya, ketika ketika kita mengucapkan “Selamat pagi, apa kabar?” Kita tidak bermaksud mencari keterangan, tapi dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan, yang lazim disebut komunikasi fatis (phatic communication).
3. Memengaruhi sikap; disebut juga persuasif. Komunikasi persuasif adalah suatu pesan yang disampaikan dengan menggunakan pendekatan pribadi, bersifat ajakan dan tidak memaksa kepada orang lain sehingga komunikan (penerima pesan) dengan penuh kesadaran memahami dan merubah sikap sesuai yang diharapkan komunikator.
4. Hubungan sosial yang baik;
5. Tindakan; persuasi yang ditunjukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki.

IMPLIKASI MANAJERIAL

            Peran komunikasi dalam organisasi dapat diimplikasikan pada tingkat manajerial. Komunikasi mewujudkan fungsi manajemen dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan.
            Seorang manajer, penting memiliki kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini harus diusahakan dan ditingkatkan secara terus-menerus. Karena, jika komunikasi itu dilaksanakan secara efektif dan produktif, artinya ia juga akan membntuk pribadinya menjadi semakin matang dan dewasa. Apabila kemampuan ini tidak dimiliki, akan muncul kemacetan dalam bekomunikasi.
            Sebenarnya siapapun perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan produktif, karena pada akhirnya akan memberi dampak positif bagi kelompoknya maupun masyarakat pada umumnya yang sebenarnya merupakan kelanjutan hidup organisasi.
            Organisasi yang mampu memadukan dan mengintegrasikan; keinginan, kebutuhan pengguna jasa atau produk, dan para pelanggan, akan mampu berkembang  dan mendapatkan manfaat bagi kemajuan organisasinya. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi, kelompok, lokal, nasional, dan internasional, yang menunjukan pentingnya pemahaman komunikasi dalam kehidupan kita.


DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.

Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok: Universitas Gunadarma.

Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo.

Suharsono & Lukas Dwiantara. 2013. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CAPS.

Suparno. 2009. Hubungan Komunikasi Persuasif, Motivasi Berprestasi dan Pengetahuan   Manajerial Dengan Kepemimpinan Transformasional Kepala 
           SMP Negeri Provinsi Banten. Jurnal TABULARASA PPS UNIMED. Vol.6 No.2.

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.