z

Sabtu, 11 Juni 2016

Menceritakan Pengalaman Mengesankan

Pengertian Pengalaman
Pengalaman adalah kejadian atau peristiwa yang pernah dialami, dijalani, dirasakan, ditanggaung.

Langkah-langkah Menceritakan Pengalaman
1. Mengingatkan pengalaman yang pernah dialami.
Ingat-ingatlah pengalaman yang pernah Anda alami. Mulai dari pengalaman menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, menyebalkan, mengecewakan, dll.

2. Mencatat atau mendaftar pengalaman yang dialami.
Daftarlah pengalaman yang Anda ingat.
Contoh:
1) Liburan ke Hawai
2) Kucing kesayanganku mati
3) Menanti pengumuman kelulusan
4) Mengikuti MOPDB, dll

3. Memilih salah satu pengalaman.
Setelah Anda mendaftar berbagi pengalaman yang dialami. Dari sekian banyak pengalaman Anda,  pilihlah salah satu pengalaman yang paling menarik mengesankan bagi Anda.
Contoh:
Kucing kesayanganku mati
Anda bisa menjadikan daftar pengalaman yang Anda pilih sebagai judul pengalaman atau memilih judul lain.

4. Menulis kerangka
Buatlah kerangka karangan berdasarkan struktur isi berbicara di depan umum yang terdiri dari:
1)    Pembukaan   (ucapan salam, tujuan, berbicara tentang apa)
2)   Isi               (pokok-pokok isi yang dibicarakan)
3)   Penutup        (ucapan terima kasih, salam)

Contoh:
Kerangka
1. Pembuka
– Kucing hadiah ulang tahunku dari papa.
– Aku sangat senang ketika mendapat hadiah itu.
2. Isi
– Setiap hari kami selalu bermain bersama.
– Kucingku mati tertabrak mobil.
– Aku tidak dapat menjaga hadiah dari papa.
3. Penutup
– Papa tidak memarahiku.
– Papa berjanji akan membelikan kucing lagi untukku.

5. Mengembangkan kerangka menjadi paragraf.
Setelah Anda menyusun kerangka karangan, selanjutnya kembangkanlah kerangka karangan Anda menjadi sebuah paragraf.
Contoh:
Selamat siang teman-teman. Hari ini aku akan bercerita mengenai pengalaman aku yang menyedihkan, yaitu kucing kesayanganku mati. Awal ceritanya begini, Minggu lalu tepat tanggal 26 Agustus 2013 adalah hari ulang tahunku. Papa menghadiahkan kucing lucu imut. Kucing hadiah ulang tahunku dari dan papa. Aku sangat senang ketika papa memberikan kucing itu padaku. Nama kucingku Belang.
Aku adalah anak tunggal dari kedua orangtuaku. Jadi, aku tidak mempunyai teman bermain di rumah. Setiap hari aku selalu bermain dengan Belang, biasanya kami bermain di halaman depan rumah. Suatu hari, Belang lari keluar pagar yang terbuka. Kemudian “bruk” aku terdiam sejenak dan berlari keluar pagar. Aku melihat Belang tak berdaya dengan darah disekujur tubuhnya. Belang tertabrak mobil dan mati. Aku sangat sedih dan terpukul karena Belang mati. Aku pun merasa tidk dapat menjaga hadiah yang diberikan papa padaku.
Ketika papa pulang kerja, papa melihatku termenung di kursi ruang tamu. Papa menghampiriku dan bertanya mengapa aku terlihat sedih. Saat itu aku sungguh takut dimarahi papa karena tidak bisa menjaga hadiah papa dengan baik. Aku pun memberanikan diri untuk menceritakan semuanya. Papa langsung memelukku dan berkata, “Sudah jangan menangis, papa tidak marah kok.”. Aku langsung lega mendengar papa berkata demikian. Papa pun berjanji akan membelikan kucing lagi kepadaku. Sekian dulu cerita dariku teman. Terima kasih.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita berbicara di depan umum, yaitu intonasi, tempo, volume, dan gesture.
1)    Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat; ketepatan penyajian tinggi rendahnya nada dalam pelafalan. Untuk memudahkan pemahaman intonasi, perhatikan contoh berikut:
(situasi: pada lomba pembacaan puisi, diumumkan pemenang lomba. Dibarisan peserta terdengarlah kata berikut)
  1. Hore kita menang.
  2. Yah kalah.

2)   Tempo
Tempo adalah sesuatu yang berhubungan dengan cepat lambatnya berbicara. Untuk memudahkan pemahaman tempo, perhatikan contoh berikut:
  1. Hai apa kabar? (tempo lambat)
  2. Hai apa kabar? (tempo sedang)
  3. Hai apa kabar? (tempo cepat)
Jika kita sedang berbicara di depan kelas, kita dapat menggunakan tempo berbicara sedang. Agar teman-teman yang lain dapat menangkap dengan jelas apa yang kita sampaikan.

3)   Volume
Volume adalah tingkat kenyaringan atau kekuatan suara. Untuk memudahkan pemahaman volume, perhatikan contoh berikut:
  1. Hai apa kabar? (situasi: lawan bicara jauh, berteriak)
  2. Hai apa kabar? (situasi: bertatap muka,berjabat tangan)
  3. Hai apa kabar? (situasi: berbisik)
Jika kita sedang berbicara di depan kelas, kita dapat menggunakan volume suara yang nyaring. Agar suara kita didengar sampai ke teman-teman yang duduk dibangku belakang.

4)   Gesture
Gesture adalah gerak tangan atau gerak anggota tubuh yang sesuai dengan yang dibacakan. Untuk memudahkan pemahaman gesture, perhatikan contoh berikut:
  1. Hai. (tangan melambai)
  2. Sakit hati aku mendengar semua itu. (tangan memegang dada)
Jika kita sedang berbicara di depan kelas, kita dapat memilih gerak tangan atau anggota tubuh yang tepat sesuai dengan apa yang kita ingin sampaikan.

Ayo berbagi pengalaman bersama teman-temanmu!
Hari ini kita belajar nilai KEBERANIAN dan KETEKUNAN


sumber: https://aloysrhea.wordpress.com/2013/09/16/menceritakan-pengalaman-mengesankan/

Tidak ada komentar: