z

Kamis, 07 November 2013

Demokrasi Bagi Seniman Jalanan

         Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” (rakyat)  dan “kratos” (kekuasaan). Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Indonesia menerapkan sistem Demokrasi, namun menurut saya banyak aspirasi rakyat yang tidak “terdengar” oleh pemerintah. Tapi, banyak orang yang tidak kehabisan akal untuk menyampaikan asprasinya dengan caranya sendiri-sendiri. Contohnya musisi, mereka menyampaikan aspirasinya lewat lagu-lagu yang “menyentil” pemerintah. Saat ini, perkembangan teknologi sistem informasi sangatlah pesat, setiap orang bisa menyampaikannya lewat media-media seperti social media. Diantara sekian banyak cara untuk menyapaikan aspirasi, ada cara unik yang dilakukan oleh seniman jalanan, yaitu membuat lukisan dari pilok dengan media tembok. Mungkin cara yang mereka lakukan itu ada yang tidak legal, walaupun di beberapa daerah  melukis di tembok telah disediakan dan dilegalkan oleh pemerintah setempat, seperti Bandung dan Yogyakarta. Tetapi mereka pasti sudah sangat “gerah”, dan berikir inilah yang dapat mereka lakukan untuk menyampaikan aspirasinya.

Berikut adalah beberapa foto lukisan tembok yang saya ambil dari sudut jalan Margonda, Kota Depok:




Tidak ada komentar: