z

Senin, 28 Desember 2015

Tugas ke-12 Bahasa Indonesia 1 #

Kutipan



KUTIPAN
Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai sumber ( media cetak, online, atai audio). Kata kutipan berdasarkan KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Menurut KBBI, mengutip diartikan sebagai mengambil perkataan atau kalimat dari buku baik fiksi atau nonfiksi.  Orang yang mengambil kutipan disebut dengan pengutip, sedang proses mengutip disebut pengutipan. Mengutip gagasan dari berbagai sumber disesuaikan dengan kebutuhan. 

Dalam tulisan – tulisan ilmiah (non fiksi) kutipan banyak diambil dari buku-buku terkait dengan proses ilmiah tulisan yang dibuat, kutipan tersebut dibutuhkan sebagai pernyataan pendukung pernyataan penulis karya ilmiah. Tak hanya melulu karya nonfiksi, tulisan-tulisan fiksi atau semifiksi biasanya memberikan gagasan yang dapat dijadikan kutipan kehidupan seseorang, kata –kata motivasi merupakan salah satu contoh kutipan. 
Mengapa perlu mengutip?
Seperti yang telah dijelaskan diawal, kutipan dapat dijadikan sebagai pendukung  argumentasi penulis terutama karya ilmiah yang harus logis dan sesuai fakta, tidak asal- asalan maka perlu gagasan- gagasan pendukung dari para ahli atau hasil penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, kutipan memiliki fungsi sebagai berikut:
a.      Landasan teori karya ilmah. Banyak penelitian – penelitian yang dilakukan karena didasarkan pada pernyataan seseorang dari berbagai sumber antara lain buku, journal, dan lainnya.
b.      Pandangan atau acuan. Seperti kutipan ayat- ayat Tuhan, Nabi, atau pendapt seseorang dapat dijadikan pandangan terhadap melihat sesuatu.
c.      Penguat argumen. Sama seperti pada nomor 2, dalam hal ini kutipan dapat dijadikan sebagai bahan penguat argumen penulis. 
Dalam mengutip terdapat aturan atau prinsip yang harus diperhatikan. Hal tersebut harus diperhatikan agar tulisan kita tidak dicap sebagai suatu plagiarism yaitu suatu tindak kriminal yang menjiplak gagasan seseorang sebagai hasil karyanya. Oleh karena itu agar tidak dicap plagiat, maka prinsip yang harus diperhatikan ketika mengutip yaitu:
1.    Sebagai pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah apapun, kata atau kalimat, meski bertujuan untuk membenarkan ejaan atau sebagainya. Oleh karena itu, jika menemukan ejaan yang salah dalam sumber yang dikutip,  pengutip tidak dikenankan untuk membenarkannya.
2.    Dalam mengutip gagasan seseorang, pengutip diperbolehkan menghilangkan beberapa kata atau kalimat yang dikiranya tidak mengubah arti atau makna dari gagasan yang dikutip. Bagian- bagian yang dihilangkan dapat diganti dengan tanda titik atau spasi. 
3.    Sebelum mengutip, pengutip harus mempertimbangkan terlebih dahulu apakah kutipan tersebut perlu dilakukan atau tidak.
4.    Pengutip harus memperhatikan ketelitian dan ketepatan kutipan, termasuk penting atau tidak kutipan dilakukan, dari segii penulisan yang tidak mengubah makna dan lain sebagainya. Kutipan dirasa perlu jika terkait dengan teori atau hasil penemuan.
5.      Perhatikan teknik dan jenis kutipan. Sebaiknya jangan terlalu sering mengunakan jenis kutipan langsung.
Pada poin lima penjelasan diatas disebutkan bahwa pengutip harus memperhatikan teknik dan jenis kutipan.
Kaidah Pengutipan dalam Karya Tulis Ilmiah
Mengutip merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu, mengutip harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung jawab. Hariwijaya dan Triton (2011: 151) mengatakan bahwa ketika mengutip perlu dipelajari bagaimana teknik pengutipan sesuai dengan standar ilmiah (penambahan kata dengan oleh penulis). Untuk itu, perlu diperhatikan hal berikut: (1) mengutip sehemat-hematnya, (2) mengutip jika dirasa sangat perlu semata-mata, dan (3) terlalu banyak mengutip mengganggu kelancaran bahasa.
Cara Mengutip
Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak langsung.
Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63), sedangkan kutipan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).
a. Kutipan Langsung
Jenis kutipan ini adalah kutipa yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber aslinnya. Pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan apapun dari pernyataan yang diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan kesalahan kata atau kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk memberitahukan. Contoh: Darwinisme [penulisan miring dari pengutip].  Oleh karena pengutip tidak diperbolehkan untuk mengubah seikitpun, maka sepenti pada poin lima prinsip pengutipan dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan kutipan enis ini.  Hal ini karena kekayaan bahasa dan kemampuan analisis menjadi rendah, serta kutipan jenis ini cenderung memungkinkan terjadinya plagiarisme (copy-paste). Ada dua teknik mengutip dengan kutipan langsung, yaitu:
1) Kutipan tidak lebih dari empat baris
Penulisan kutipan diletakkan menyatu dengan teks non kutipan (satu alinea). Untuk menunjukkan kutipa dengan jelas, maka kutipan ditulis dengan memberi tanda petik, yang diikuti dengan nama pengarang, tahun terbit serta halaman dimana kutipan tersebut diambil dari sumber. Untuk kutipan yang berasal dari media online maka cantumkan siapa penulis artikelnya, dan tahun penulisan artikel tersebut.
Contoh:
Menurut Darwin dalam bukunya the origin of spesies (1829:215) “variation of spesies means by natural selection”
Bagaimana jika pengutip tidak dapat menemukan sumber asli karya yang ingin dikutip. Maka pengutipan dapat ditulis seperti contoh berikut:
Menurut Darwin (dalam Rukmana, 2010:17), “variasi makhluk hidup terjadi karena proses seleksi alam”. 
Jika mengutip bagian awal dan akhir, ada kalimat tengah yang tidak dibutuhkan, maka kalimat tengah tersebut dapat diganti dengan tanda elipsis (...), yaitu tanda titik sebanyak tiga kali, dan yng keempat merupakan tanda akhir kalimat.
Contoh:
“hidup tergantung bagaimana kita ingin mewujudkannya. ... . tak ada yang membatasi impian Anda, selama Anda tetap berusaha mencapainya. Jadi mulailah merancang masa depan Anda dan lakukanlah secara terus menerus. Jika Anda bisa memimpikannya, Anda dapat melakukannya” (Amir, 2009:37). 
2) Kutipan langsung lebih dari empat baris
Karena kutipan ini termasuk kutipan yang panjang maka penulisannya dapat dipisahkan dari teks dengan jarak spasi 2,5. Dengan satu spasi untuk penulisn kutipan. 
Contoh:
Proses pembentukkan manusia terjadi secara bertahap yang diawali dengan terjadinya pembuahan atau fertilisasi, dan kemudian berkembang terus sampai pembentukkan organ terjadi di dalam rahim induk betina. Seperti yang diterangkan oleh Allah dalam firmannya dalam Q.S. AL-Mu’minum: 12-14:
“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal dari tanah. Kemudian Kami jdikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah , lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah Pencipta Yang Paling Baik”.
b. Kutipan Tidak Langsung 
Merupakan jenis kutipan dengan teknik pengutipan yang berbeda denngan kutipan langsung. Dalam kutipan tak langsung, pengutip diperbolehkan mengubah kalimat gagasan penulis dengan bahasa pengutip dengan syarat tidak mengubah makna dari gagasan tersebut. Oleh karena itu, pengutip bertanggung jawab atas kutipannya. Meski diperbolehkan mengubah, tetap saja nama penulis gagasan dan tahun terbit harus dicantumkan, hanya saja penulisan kutipan tidak perlu diberi tanda petik.
Contoh:
Banyak definisi mengenai arti cinta. Subroto (2008:16) mendefiniskan cinta sebagai suatu kehidupan. Menurutnya kehidupan terbentuk dimulai dengan bercinta. 
Kutipan tak hanya menyantumkan nama, kebenaran sumber yang digunakan pengutip harus dicantumkan ke dalam daftar pustaka. Hal ini untuk memverifikasi bahwa kutipan benar-benar ada di dalam sumber yang digunakan. Dan juga, hal tersebut dapat menjadi media informasi untuk pembaca lain dalam mencari sumber asli yang dibutuhkan.

Referensi :
http://www.kampus-info.com/2013/04/cara-menulis-kutipan-dan-sumber-kutipan.html (Diakses pada 9 Desember 2015 pukul 20.20 WIB)  
Akhadiah, Sabart dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alam, Agus Haris Purnama. 2005. Konsep Penulisan Laporan Ilmiah. (Format danGaya). Bandung: YIM Press.
Anggarani, Asih, dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tidak ada komentar: