PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Tahukah anda berapa jumlah manusia
saat ini? Menurut data, saat ini ada
lebih dari 7 miliar manusia, dan mungkin akan bertambah angkanya di waktu yang
akan datang. 7 miliar lebih manusia, hidup berdampingan dan saling " berinteraksi " satu
sama lain.
Diantara bentuk-bentuk interaksi,
komunikasi adalah salah satu yang paling sering dilakukan. Mulai dari komunikasi
antara seseorang dengan orang lainnya, hingga tingkat komunikasi yang lebih
kompleks. Misalkan dalam suatu organisasi, komunikasi memiliki peran di
dalamnya. Apakah sebenarnya komunikasi itu? Bagaimana peran komunikasi dalam
suatu organisasi?
PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Komunikasi mengandung makna ‘bersama-sama’
(common). Istilah komunikasi berasal
dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang
berarti pemberitahuan dan pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna ‘umum’ atau ‘bersama-sama’.
Telah banyak definisi yang
dikembangkan oleh para ahli komunikasi. Namun jika dicermati, belum ada
definisi yang baku tentang komunikasi, karena masing-masing ahli mendefinisikan
komunikasi sesuai dengan pandangan dan fokus kajian mereka. ‘Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia
yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak
terbatas pada bentuk komunikasi verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi’ (Shannon
dan Weaver: 1949).
Definisi di atas tentu tidak dapat mewakili
semua pendapat yang dibuat oleh para ahli, namun dapat mewakili pengertian
komunikasi secara umum. Bahwa komunikasi tidak terbatas pada komunikasi verbal
(lisan, tulisan, dsb), tapi juga non verbal (sentuhan, gerakan tubuh, dsb).
Dapat terjadi secara tidak sadar dan spontan, dimana pun dan kapan pun, serta
menggunakan sesuatu yang tidak kita sadari dapat dijadikan media dalam
berkomunikasi.
Dapat dikatakan bahwa komunikasi menjadi
bagian dari kehidupan manusia yang pada hakikatnya sebagai makhluk sosial.
Melekatnya komunikasi pada proses interakasi kehidupan sehari-hari membuatnya
begitu penting. Tanpa komunikasi, interakasi tidak akan terjadi. Komunikasi
akan terus-menerus terjadi dan berlangsung secara dinamis dalam kehidupan.
Tanpa komunikasi, maksud atau tujuan seseorang tidak akan tersampaikan kepada
orang lain.
JENIS KOMUNIKASI
1.
Komunikasi
menurut cara penyampaian
Menurut cara
penyampaian informasinya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan.
b.
Komunikasi Tertulis.
2.
Komunikasi
menurut kelangsungannya
Menurut kelangsungannya,
komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a.
Komunikasi Langsung
b.
Komunikasi Tidak Langsung
3.
Komunikasi
menurut perilaku
Menurut perilakunya,
komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a.
Komunikasi Formal
b.
Komunikasi Informal
c.
Komunikasi Nonformal
4.
Komunikasi
menurut maksud komunikasi
Komunikasi dapat
terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator, maka maksud terlaksananya
komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud
dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Pidato
b. Ceramah
c. Memberi prasaran
d. Wawancara
e. Memberi perintah
atau tugas
5.
Komunikasi
menurut ruang lingkup
Menurut ruang lingkupnya,
komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a.
Komunikasi Internal.
Komunikasi
Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
-
Komunikasi Vertikal
-
Komunikasi Horisontal
-
Komunikasi Diagonal
b.
Komunikasi Eksternal
6.
Komunikasi
menurut aliran informasi
Menurut aliran
informasinya, komunikasi dapat dibedakan menjadi:
a. Komunikasi satu arah
( simplex )
b. Komunikasi dua arah
( duplex )
c. Komunikasi ke atas
d. Komunikasi ke bawah
e. Komunikasi ke samping
7.
Komunikasi
menurut jaringan kerja
Menurut jaringan kerjanya,
komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi jaringan
kerja rantai
b. Komunikasi jaringan
kerja lingkaran
c. Komunikasi jaringan
bintang
8.
Komunikasi
menurut peranan individu
Menurut peranan
individu, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi antar
individu dengan individu yang lain.
b. Komunikasi antara
individu dengan lingkungan yang lebih luas.
c. Komunikasi antara individu
dengan dua kelompok atau lebih.
9.
Komunikasi
menurut jumlah yang berkomunikasi
Menurut jumlah orang
yang berkomunikasi, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi
Intrapersonal
b. Komunikasi Perseorangan
(Interpersonal/antarpribadi)
10. Dari segi kemasan pesan
Menurut segi
kemasannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal
PROSES
KOMUNIKASI
Komunikasi
sebagai suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta
berkaian satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
Model proses komunikasi menurut Shannon dan Weaver (1949), mengarahkan ilmu komunikasi ke arah pemanfaatan teknologi. Meliputi serial dari delapan unsur suatu proses komunikasi yang masing-masing dapat dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan, yaitu:
1. Source; sumber informasi
2. Message; suatu maksud yang
dikirim sumber ke penerima
3. Transmitter; sesuatu (alat,
benda, dll) yang digunakan untuk menangkap pesan
4. Signal; sesuatu yang mengalir
melaluui saluran
5. Saluran; “tempat” lewatnya
sinyal
6. Noise; gangguan yang menghambat
transmisi
7. Receiver; penerima
8. Destination; tujuan
KOMUNIKASI
EFKTIF
Komunikasi
yang baik pada dasarnya adalah komunikasi yang efektif. Sedangkan komunikasi
yang efektif pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang mengasilkan respons
sesuai dengan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia
Moss, komunikasi yang efektif menimbulkan 5 hal, yaitu;
1. Pengertian; artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti
yang dimaksud oleh komunikator.
2. Kesenangan; tidak semua komunikasi ditunjukan untuk menyampaikan
infomasi dan membentuk pengertian. Misalnya, ketika ketika kita mengucapkan
“Selamat pagi, apa kabar?” Kita tidak bermaksud mencari keterangan, tapi
dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan, yang lazim disebut komunikasi fatis (phatic communication).
3. Memengaruhi sikap; disebut juga persuasif. Komunikasi persuasif
adalah suatu pesan yang disampaikan dengan menggunakan pendekatan pribadi, bersifat
ajakan dan tidak memaksa kepada orang lain sehingga komunikan (penerima pesan)
dengan penuh kesadaran memahami dan merubah sikap sesuai yang diharapkan
komunikator.
4. Hubungan sosial yang baik;
5. Tindakan; persuasi yang ditunjukan untuk melahirkan tindakan yang
dikehendaki.
IMPLIKASI
MANAJERIAL
Peran komunikasi
dalam organisasi dapat diimplikasikan pada tingkat manajerial. Komunikasi mewujudkan
fungsi manajemen dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan
mengendalikan.
Seorang
manajer, penting memiliki kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini harus
diusahakan dan ditingkatkan secara terus-menerus. Karena, jika komunikasi itu
dilaksanakan secara efektif dan produktif, artinya ia juga akan membntuk
pribadinya menjadi semakin matang dan dewasa. Apabila kemampuan ini tidak dimiliki,
akan muncul kemacetan dalam bekomunikasi.
Sebenarnya
siapapun perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan
produktif, karena pada akhirnya akan memberi dampak positif bagi kelompoknya
maupun masyarakat pada umumnya yang sebenarnya merupakan kelanjutan hidup
organisasi.
Organisasi
yang mampu memadukan dan mengintegrasikan; keinginan, kebutuhan pengguna jasa
atau produk, dan para pelanggan, akan mampu berkembang dan mendapatkan manfaat bagi kemajuan
organisasinya. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi, kelompok,
lokal, nasional, dan internasional, yang menunjukan pentingnya pemahaman
komunikasi dalam kehidupan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Liliweri,
Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba
Makna. Jakarta: Kencana.
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok: Universitas Gunadarma.
Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo.
Suharsono & Lukas Dwiantara. 2013. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CAPS.
Suparno. 2009. Hubungan Komunikasi Persuasif, Motivasi Berprestasi dan Pengetahuan Manajerial Dengan Kepemimpinan Transformasional Kepala
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok: Universitas Gunadarma.
Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo.
Suharsono & Lukas Dwiantara. 2013. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CAPS.
Suparno. 2009. Hubungan Komunikasi Persuasif, Motivasi Berprestasi dan Pengetahuan Manajerial Dengan Kepemimpinan Transformasional Kepala
SMP Negeri Provinsi Banten.
Jurnal TABULARASA PPS UNIMED. Vol.6 No.2.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.